Ini alasannya :
- Suamiku pigi ke Jakarta untuk Konser dari hari Jumat ini (7 Sept 07) dan baru pulang Minggu (9 Sept 07)
- Ketidakbijaksanaan yang sedang terjadi di lingkungan kerjaku
Perasaanku untuk peristiwa pertama :
Aku paling ga suka dan anti dengan orang terdekat yang melakukan perjalanan tanpa adanya aku. Ntah mengapa....
Analisaku untuk peristiwa ini :
Mungkin karena kenangan peristiwa masa lalu yang kurang menyenangkan.
Dulu kalo Papi / Mamiku mau pergi (dalam / luar kota) dan kalo aku tidak diajak, mereka selalu bilang padaku kalo mereka ga jadi pergi..alias "batal kok perginya..." dan aku mempercayainya....aku senang, mereka tidak jadi pergi. Tapi begitu aku 'lengah' (bisa saat aku bermain, tidur siang, dll) mereka langsung cabut dan meninggalkan aku.
Kata mereka, cara ini mereka pake supaya aku ga usah nangis terlalu lama ato istilah 'jawa'nya terlalu nggandoli. Mereka pikir cara ini paling mudah dan paling aman di tempuh.. Tapi mereka lupa....
Ada sebuah HATI diujung sana yang TERLUKA......
Ada sebuah hati yang PERCAYA tapi DIKHIANATI.... Keberadaan luka itu tidak aku sadari... setelah ada beberapa peristiwa, barulah aku mengalisa terhadap diriku sendiri. Apa yang aku rasakan...apa yang aku inginkan... dan akhirnya aku temukan jawaban... Aku mencoba mengobati lukaku....aku mencoba berpikir positif ketika ada orang yang terdekat pergi tanpa mengajakku... "Ah.mereka pasti akan kembali....mungkin mereka akan membawa oleh-oleh yang menarik hatiku....mereka pasti kembali kok..tunggu aja.." Kadang aku berhasil, tapi kadang aku juga gagal... (kayaknya lebih banyak gagalnya sich hehehhehe)
Tapi aku mau terus berusaha....
Perasaanku untuk peristiwa kedua : Aku ga suka bila terjadi ketidakadilan di sekitarku, aku ingin menegakkannya.. aku jengkel bila ada orang yang tidak mampu menegakkan keadilan aku marah bila ada orang yang merasa terlampau lemah untuk berbuat sesuatu
aku amat marah dan jengkel bila ada orang yang terlampau bodoh dan dungu bila membiarkan ketidakadilan dan ketidakbenaran terjadi di sekelilingnya !!!
Analisaku untuk peristiwa yang kedua :
Mungkin ini akibat filsafat yang ditanamkan oleh Mamiku.
Dia selalu mengajariku untuk tidak merasa takut bila aku tidak bersalah (buang jauh-jauh rasa takutmu)
Dia selalu bilang jangan takut menghadapi siapapun (bahkan jendral ato presiden sekalipun hehehehe... rada ekstrim sich...) kalo kamu nda bersalah Dia selalu bilang "Katakan yang benar dan JANGAN PERNAH MENYERAH sampai kau memang benar-benar kalah... " (kalo bisa ya jangan sampe kalah gitu loh...)
Dan tak ku sangka...semboyan-semboyan itu uda benar-benar mendarah daging di hatiku hehehhehehe Bagi teman-teman yang uda mengenal aku lama...pasti uda pada tahu tabiatku....
Nah, sekarang lagi ada beberapa hal yang terjadi di tempat kerjaku..aku nda bisa mengatakan detailnya... tapi ya...begitulah adanyaaaa.... Aku benci ketidakpercayaan.... Aku benci kecurigaan.... Aku benci penghakiman... Aku benci ketidakbijaksanaan...
Ah..Tuhan...berikan aku hati yang bersih untuk makin bijak menghadapi hidup ini....

0 Comments:
Post a Comment